Pseudotherapy - Andalkan Cocoklogi


Sudah melakukan pengobatan dan berbagai terapi untuk mengatasi masalah-masalahmu? Sudah mengeluarkan banyak biaya namun tidak ada kesembuhan? Mengapa bisa begitu? Dalam postingan kali ini akan dibahas apa itu pseudoterapi dan bagaimana cara menghindarinya. 
Pseudoterapi merupakan bagian dari pseudosains dimana pelaku terapi mengatasnamakan sains dalam terapinya. Terapi ini mencoba mencocok-cocokkan hasil penelitian-penelitian dengan terapi yang mereka lakukan padahal hal tersebut sama sekali tidak nyambung. Sering kita melihat iklan-iklan penyembuhan yang menyuguhkan testimoni dan kesaksian-kesaksian dari pasien lainnya bahwa mereka mendapatkan kesembuhan setelah berobat ke klinik terapi tertentu. Tak sedikit orang yang mau berpikir panjang dalam menentukan apakah pengobatan atau terapi tersebut memang berbasis sains, terdaftar, dan tidak memiliki potensi membahayakan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini adalah cara-cara bagaimana menghindari praktik pseudoterapi ?
  • Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu melihat dulu penyembuhan macam apa yang mereka tawarkan, kemudian membaca dengan jeli apa nama terapinya, bagaimana prosesnya, dimana letak tempat praktiknya, dan siapa yang menjadi terapisnya beserta izin praktiknya.
  • Jika mereka menawarkan satu terapi untuk berbagai macam gangguan dan menjamin adanya kesembuhan nantinya, kita harus curiga dalam artian kritis. Kita bisa mencari informasi tentang terapi tersebut dari berbagai sumber seperti internet atau teman misalnya. Jangan mudah terpengaruh dengan iklan kesaksian/testimoni karena itu bisa saja hanya settingan belaka agar kita sebagai klien tertarik.
  • Ketika mereka menawarkan terapi based on brain theories atau terapi yang mengatasnamakan berbasis teori otak maka sekali lagi ini perlu ditelusuri kebenarannya, tetapi untuk masyarakat awam ataupun yang terkendala fasilitas teknologi informasi ini akan menjadi tidak mungkin.
  • Ketika poin ketiga susah untuk ditelusuri, maka kita perlu memperhatikan Surat Keterangan / SK ijin praktek tempat tersebut, apakah terdaftar atau tidak.
  • Jika sudah sangat yakin dengan bukti yang sudah ditelusuri, bisa untuk mencoba terapi tersebut namun kita juga tetap perlu untuk crosscheck bukti yang telah di dapat pada saat proses terapuetik berlangsung melalui observasi tempat terapi, dan mengobservasi terapis itu sendiri. Pada saat itu juga, kita bisa menanyakan secara detail tentang terapi tersebut dalam kaitannya dengan masalah yang kita hadapi. Apakah jawaban terapisnya sekenanya seperti jawaban yang menyuruh kita agar lebih banyak berdoa dalam menghadapi masalah kita atau mereka memang mempunyai goal setting dengan proses yang jelas dan bisa terukur keberhasilannya. Ketika hal tersebut tidak kita dapati maka lebih baik kita tidak membuang waktu dan uang secara percuma mengingat mahalnya biaya terapi pada umumnya, dan mencari terapi lain yang memang psikoterapi (terapi dengan basis, teori, dan langkah yang jelas) dan bukan pseudoterapi (terapi yang mengatasnamakan psikoterapi namun sebenarnya tidak ada basis, teori, dan langkah yang jelas).

Comments

Popular Posts

Authorship dan Etika Kontribusi: Sebuah Refleksi Pribadi dari Mahasiswa Doktoral

Tahun Ketiga PhD: Antara Tidak Terasa dan Terasa Banget

Dari Mean ke Multilevel SEM: Sebuah Perjalanan Pendewasaan Berpikir Ilmiah