WE ARE MAHAWIRANS!

Fiuh, akhirnya sampai juga di postingan tentang program yang cuma lima hari tapi berkesan banget. Yup, PK atau Program Keberangkatan LPDP. Setelah penantian yang sebenernya gak lama-lama banget sih, akhirnya diputuskan aku termasuk dalam PK-112 (30 Oktober-3 November 2017). Jadi, nanti bakal ada email dari LPDP yang menyebutkan kalian termasuk di PK berapa. Oya, rajin-rajin cek di web PK LPDP juga ya soalnya bisa jadi nama kalian dipindah ke PK yang lain (beberapa temenku ada yang gitu). Segera cek pastinya kalian ikut PK yang mana biar ga bentrok dengan jadwal seleksi masuk universitas atau pelatihan bahasa (untuk program afirmasi). Oke, lanjuut.

Setelah tau kamu PK berapa, segera cari info grup PK angkatan kalian (biasanya via telegram, nanti bakal ada link-link grup WA angkatan). Sebelum join grup angkatan, kamu kudu tarik nafas yaangg panjaaang dulu (apaan sih sok serius). Setelah masuk grup angkatan, sudah dapat dipastikan kalo handphone kalian ga bakal bisa berhenti getar ampe muter (engga sampe muter juga ding). Tiap hari bakalan ada ratusan chat yang sifatnya ada yang informatif but some ada yang yaaa gitu deh. hehehe 
Actually, di awal tuh cuma kenal-kenalan aja baru deh beberapa hari sebelum PK mulai tuh ada tugas-tugas PK. dannnnnnn dramaa dimulai hahaha


Tugas-tugas pra PK itu banyak banget tapi tenang aja kan seangkatan kepala nya banyak tuh jadi bakal selesai kok meskipun tertatih (oke mulai lebay). Satu yang paling pasti di awal, angkatan kalian bakal diminta buat milih perwakilan angkatan dan buat milis. Habis itu barulah tuh kalian ribet milih nama angkatan, tema angkatan, logo angkatan, lagu angkatan, nama kelompok, dan masih banyak lagi. Kuat-kuatin lah mantengin diskusi via WA, kalo kamu skip buat ga baca grup 30 menit aja udah deh beneran manjat-manjat lah itu baca chat yang ratusan. Kebetulan nih, angkatan PK-112 ini angkatan yang persiapannya sangat amat mepet (oke di bold biar hiperbola). Semuanya harus kerja serba cepet (yaiyalah cuma 5 hari aja cuy, gils). Dan kebetulannya lagi aku diminta sama temen-temen perwakilan buat jadi PIC lagu angkatan (mringis). Oke, grup sesuai divisi udah kebentuk dan aku fokus di divisi creative music bersama beberapa orang lainnya. Awalnya udah ada usulan lagu angkatan yang malemnya dibikin sama mba Yuni dan besoknya udah diajuin ke PIC PK. Udah dong tenang nih anak musik, udah kelar, bisa nafas. Bad news nya PIC PK minta revisi lagu. Okelah kami lalu berdiskusi buat ngulik lagu tersebut, sampai pada akhirnya kami stuck karena cuma beberapa juga yang bisa alat musik. Finally, dengan sok pede aku ngajuin usulan lagu angkatan ke temen-temen dan well mereka bilang oke dan besoknya diajuin. Keesokan harinya, kabar buruk dateng lagi. Yak lagu angkatan masih perlu di revisi lagi dengan parameter revisi yang ngambang jadi kami nebak-nebak nih kurang apa. Syukurlah waktu itu ada satu anak genius pinter musik yang udahlah gausah ditanya skillnya, yak Alvin (yang awalnya aku kira dia udah bapak-bapak beristri hahaha moga lo ga baca tulisan ini Vin wkwk) yang bersedia bantu di aransemennya dan kami membuat versi agak benernya. Thanks banget, Vin! Memang sih pas ngajuin, kami memberikan versi raw recording nya, ga sehalus yang udah rekaman studio (ya gimana ceritanya bisa rekaman studio, orang ketemu sesama anggota aja belum). Udah mulai jenuh banget sama lagu angkatan sampai pernah di telpon dan disemangatin sama Harmi (salah satu perwakilan PK) yang dia ngiranya aku sampe nangis bombay gara-gara lagu angkatan padahal ya nggak sampai nangis sih cuma mringis aja. hahaha drama kali wak.

Akhirnya, tibalah H-1 sebelum PK dan kami udah ada di Wisma Hijau (tempat keramat). Di hari itu, kami semua briefing untuk pembukaan PK keesokan harinya. Setiap divisi mengerjakan tugasnya masing-masing. Syukur banget akhirnya lagu angkatan kelar juga di hari itu :D

Hari pertama berjalan dengan penuh kesederhanaan (masih samar ini adalah pujian atau sindiran). Bersyukur kegiatan ini lancar hingga hari terakhir meskipun hanya tidur sejam dua jam untuk mempersiapkan hari esoknya (tapi serius ini yang bikin kangen). Untuk agenda detailnya ngapain aja ga aku share di sini ya biar jadi rahasia kami aja hahaha tapi boleh ya aku share foto keseruan kami. 

Hari pertama di Wisma Hijau (Kelompok Frans Kaisiepo)


Hari Kedua Mahawira Agardisurya (Mahawirans)


Mahawirans Chapter East Java


Institutional Visit ke Kementerian Sekretaris Negara


Integrity Sport Mahawirans


Tim Creative Music


Vocal Group


Mahawirans nyanyi bareng lagu angkatan




Frans Kaisiepo (Hari Terakhir)


Mahawirans lagi sibuk nulis card nih buat ditukerin

Sebenernya masih banyak sih foto-fotonya, tapi udah itu aja deh. Intinya emang capek banget sih dari segi fisik apalagi, beberapa temen juga ada yang tumbang. Tapiii tetep dari tugas-tugas dan semua kegiatan di PK itu membuat kami menemukan keluarga baru yang kompak dan saling mendukung. See you on top, Mahawirans!

Oh ya tambahan, bagi yang pengen denger lagu angkatan PK-112: https://soundcloud.com/rinanda-ras/lagu-angkatan-pk-112-lpdp-mahawira-agardi-surya


Comments

Post a Comment

I don't hate comments :)

Popular Posts

Authorship dan Etika Kontribusi: Sebuah Refleksi Pribadi dari Mahasiswa Doktoral

Image
Baru-baru ini aku sedang menyusun sebuah draft opinion paper yang bersumber dari esai ujian komprehensifku yang mana proses penyusunannya dilakukan berbulan-bulan. Paper ini mendapat respons positif dari pembimbing dan komite doktoralku, sehingga mereka menyarankan agar segera aku submit ke jurnal ilmiah. Ketika diskusi soal pengiriman paper ini berlangsung, advisorku bertanya: “Apakah semua anggota komite mau dicantumkan sebagai co-author ? Tanyakan dulu, karena tidak semua merasa nyaman namanya muncul jika merasa kontribusinya tidak signifikan.” Kemudian beliau menjelaskan bahwa menurut APA Publishing Policies , konsep authorship mengikuti prinsip contributorship . Ini artinya, authorship bukan hanya untuk mereka yang menulis, tetapi juga bagi siapa pun yang memberi kontribusi ilmiah substansial, seperti: Konseptualisasi ide dan tujuan penelitian, Mendesain metodologi atau pendekatan penelitian, Melakukan analisis formal yang signifikan, Berpartisipasi aktif dalam pen...
Read more

Tahun Ketiga PhD: Antara Tidak Terasa dan Terasa Banget

Image
Tidak terasa (eh, kadang terasa juga ding 😅) perjalananku sebagai mahasiswa PhD kini resmi genap tiga tahun. Aku menutup tahun ini dengan menyelesaikan doctoral exam tahap dua (dari total tiga tahap di programku). Ujian ini tidak main-main. Untuk bisa menyusun jawabannya, aku harus membaca minimal 100 artikel ilmiah, baik jurnal maupun buku, yang menjadi dasar teoritis dan metodologis topik disertasiku. Bukan karena apa, tapi itu syaratnya. Kalau tahap pertama namanya Qualifying Exam/Exam Candidacy untuk menilai apakah kita layak menjadi PhD Candidate atau tidak. Tapi ini akan berbeda ya ntah penamaan ujiannya dan juga proses ada berapa tahapan yang harus dilalui (jadi wajib hukumnya kamu baca handbook program yang mau dipilih). Sedikit gambaran, program PhD di Amerika Serikat itu cukup berbeda dari banyak negara lain seperti Indonesia, Jepang, Belanda, atau Inggris. Di sini, mahasiswa PhD wajib menjalani kuliah di kelas ( coursework ) selama dua tahun pertama, bukan langsung ris...
Read more

Dari Mean ke Multilevel SEM: Sebuah Perjalanan Pendewasaan Berpikir Ilmiah

Image
Dulu, ketika aku pertama kali belajar statistik dan analisis data, pendekatan yang kupahami masih sangat tradisional. Misalnya, jika aku ingin mengetahui apakah stres berkaitan dengan fungsi kognitif, maka aku cukup menghitung rata-rata (mean) skor stres dan kognisi setiap orang, lalu yaudah, ambil dua variabel, cari korelasinya. Kalau ada grup berbeda? Pake ANOVA. Mau prediksi? Linear regression. Simple. Logis. Rasanya cukup buat "menjelaskan hubungan antar variabel". Tapi ternyata, makin banyak belajar, makin kerasa: dunia ini lebih kompleks daripada sekadar rata-rata. Dan hasil penelitian bisa misleading kalau kita cuma ngandelin between-person analysis atau data yang dirata-ratain aja. Apalagi kalau kita bicara soal perasaan , kognisi , dan perilaku sehari-hari —nggak sesederhana itu. Makin aku mendalami metode kuantitatif, makin sadar bahwa mean-level analysis atau between-person comparisons itu nggak cukup buat memahami bagaimana proses psikologis bekerja " da...
Read more