PART I: LOLOS SELEKSI ADMINISTRASI BEASISWA LPDP RI


Siapa sih yang gak tahu tentang beasiswa yang satu ini. Ya, Beasiswa Pendidikan Indonesia atau yang lebih terkenal sebagai Beasiswa LPDP ini merupakan beasiswa unggulan dari pemerintah Indonesia yang diberikan oleh Kementerian Keuangan. Beasiswa ini diperuntukkan bagi anak-anak bangsa yang ingin melanjutkan studinya baik S2 maupun S3. Berikut ini adalah link yang merujuk pada penjelasan detail masing-masing beasiswa yang disediakan oleh LPDP: Beasiswa Magister dan DoktorBeasiswa Tesis dan DisertasiBeasiswa AfirmasiBeasiswa Pendidikan Dokter SpesialisPresidential Scholarship. Beasiswa ini mengcover seluruh biaya pendidikan, biaya hidup selama kuliah, biaya penelitian, biaya buku, dan juga asuransi kesehatan. Pokoknya komplit deh.
Proses seleksi beasiswa ini memang cukup ketat. Proses awal seleksi beasiswa ini berupa seleksi administrasi online. Oya, sebelumnya silahkan dibaca terlebih dahulu pedoman yang sudah disediakan oleh pihak LPDP (jangan males buat baca yaa). Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah membuat akun pendaftaran melalui link berikut ini. Nah setelah membuat akun pendaftaran barulah kita diminta untuk mengisi data-data personal, academic record, pengalaman organisasi, pengalaman kerja, dan beberapa essay.
Tips yang bisa saya berikan untuk proses seleksi administrasi ini yaitu jangan daftar mepet dengan deadline karena yang perlu diisi juga cukup banyak dan takutnya juga ada gangguan teknis yang menyebabkan kita tidak bisa submit pendaftaran. Persiapkan segala dokumen yang disyaratkan diantaranya:

  • Ijazah S1
  • Transkrip Nilai S1
  • Study Plan, Essay "Kontribusiku untuk Indonesia", dan Essay "Sukses Terbesar"
  • Sertifikat Bahasa Asing yang diakui LPDP dan masih berlaku, bagi yang sudah tidak berlaku/kadaluarsa tidak diperbolehkan mengunggah/uploadContoh file ada di pedoman beasiswa LPDP.
  • Surat Pernyataan tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa Magister dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri; Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana; Sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara setelah menyelesaikan studi; Sanggup menyelesaikan studi Magister sesuai dengan waktu yang tentukan (Bermaterai).
  • Surat Ijin Belajar sesuai format LPDP (bagi yang sedang bekerja saja)
  • Surat Rekomendasi sesuai format LPDP
  • LOA Conditional / Unconditional yang masih berlaku, bagi yang memiliki LoA diluar Perguruan Tinggi daftar LPDP tidak diperbolehkan mengunggah/upload.
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dan ditambahkan Surat Keterangan Sehat Bebas dari Tuberculosis (TBC) bagi yang ingin studi ke luar negeri. Semua Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah.
Sekali lagi, persiapkan persyaratan tersebut jauh-jauh hari. Misalnya saja sertifikat kemampuan berbahasa inggris yang tidak mungkin didapat dalam hitungan hari karena kamu pasti perlu untuk mengambil tes tersebut dan kemudian menunggu sertifikat hasilnya. Beruntung kalau bisa mencapai target, kalau belum? kan harus mengikuti tes lagi (mudah-mudahan sekali ambil bisa sampai target yang diinginkan yaa teman-teman). Contoh lain yang juga ga bisa dadakan adalah surat rekomendasi dari dosen. Ya mudah sih kalo kamu masih satu lingkup dan masih sering bertemu dengan pemberi rekomendasi kamu, tapi kalo misalnya kamu udah menetap di Winterfell dan dosen kamu di King's Landing kan ribet urusannya. Apalagi surat rekomendasi tersebut harus di bawa yang aslinya saat seleksi substantif nanti (tidak boleh versi scannya). Ada sih sebenernya beberapa pendaftar yang akhirnya boleh memberikan surat rekomendasi versi scannya dengan memberikan bukti percakapan via email dengan dosen yang memberikan surat tersebut, tapi ada juga yang benar-benar didiskualifikasi karena tidak bisa memberikan versi aslinya. Jadi daripada nanti ada apa-apa mending segalanya dipersiapkan jauh-jauh hari yaa (inget, kudu sabar).

Banyak juga yang bertanya "Apakah harus punya LoA dulu saat mendaftar?" Jawabannya, "Tidak". Jadi begini, LoA memang bisa membuat kamu memiliki nilai lebih karena sudah diterima di universitas tujuan kamu, tapi ini bukan jaminan kamu pasti bakal diterima karena penilaian kalian layak lolos atau tidak tak hanya ini. Ada beberapa teman yang sudah punya LoA tapi gagal menerima beasiswa ini, ada juga yang belum punya LoA tapi diterima. Jadi yang penting adalah kamu bisa membuktikan dan meyakinkan para reviewer bahwa kamu memang memiliki kompetensi dan mampu memberikan kontribusi untuk negara ini (lebih lanjut soal yakin meyakinkan reviewer akan dibahas di part seleksi substansi yaa).

Dari semua persyaratan di atas yang cukup menyita waktu dan memiliki kesulitan tersendiri versi saya sebenarnya adalah essay. Butuh merenung dan berpikir kira-kira essaynya mau seperti apa. Oke langsung aja ya ini tips untuk menulis essay-essay tersebut.

1. ESSAY "KONTRIBUSIKU UNTUK INDONESIA"

   Inti yang diminta dari essay ini adalah apakah kamu sebelumnya sudah pernah memberikan sumbangsih untuk Indonesia dan nantinya setelah lulus sekolah akan berkontribusi apa pada negara. Jelaskan kontribusi kamu secara mendetail. Kamu bisa menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sosial/voluntary program yang udah pernah kamu ikuti. Cantumkan selama itu masih relevan. Jangan minder untuk menjelaskannya yaa. Kemudian yang tak kalah penting adalah kontribusi di masa yang akan datang. Kamu harus bisa memberikan aksi nyata dan konkret kepada negara ya. Janga nulis "Saya ingin memajukan negara ini" saja tapi harus disertai dengan tindakannya seperti apa sesuai dengan bidang keilmuan kamu. Ingat, negara mau membiayai sekolah kamu agar kamu bisa membantu memajukan negara ini. Untuk contoh essay ini pasti sudah banyak awardee lain yang sudah berbagi di blog mereka. Bagi yang ingin melihat essay saya bisa langsung menghubungi via email saja yaa :)

2. ESSAY "SUKSES TERBESARKU"

    Pada essay ini saatnya kamu menunjukan kesuksesan apa sih yang pernah kamu raih dan kamu bangga akan itu. Oya jangan lupa bahwa menulis essay ini bukan acara termehek-mehek yang kamu harus menjual kesedihan di dalamnya, I mean kalian boleh menceritakan kisah sedih kalian but still harus tetep fokus pada tujuan essay ini yaitu agar pemberi beasiswa tahu bagaimana kalian berproses untuk meraih kesuksesan.

Sama seperti essay sebelumnya, kalian harus bisa membuat kesan yang melekat pada tim reviewer seleksi administrasi. Soal gaya penulisan pasti akan berbeda tiap orangnya, namun usahakan alur dari essay kalian ini jelas pembuka, isi, dan penutupnya.

3. STUDY PLAN

    Nah bagian ini kamu diminta untuk menjelaskan secara rinci tentang rencana studi kamu mulai dari mau ambil jurusan apa, di univ mana, alasannya apa, nanti mata kuliahnya apa saja, berapa sks, waktu tempuh berapa tahun, mulai kapan selesai kapan, perkiraan biaya kuliah dan living cost nya berapa, rencana tesisnya apa, dan rencana setelah lulus mau apa. Jadi harus benar-benar detail. Untuk itu kalian harus rajin mencari ke web univ pilihan kalian karena sudah pasti ada modul perkuliahannya (ingat, jangan malas nyari dan baca yaa).

Sebagai info tambahan, kalau tujuan universitas kamu di luar negeri maka essay dan rencana studi wajib menggunakan bahasa inggris. Ketiga hal di atas sebenernya mudah kok dibuatnya asal kalian mau berusaha dan sabar. Baca ulang hasil essay kamu, betulkan jika masih ada typo atau kalimat yang tidak nyambung. Mintalah teman yang jago menulis untuk mengkoreksi tulisan kamu. Setelah semua persyaratan sudah lengkap saatnya tinggal berdoa agar bisa lolos ke tahap selanjutnya yaitu seleksi online assessment dan seleksi substantif. Untuk seleksi online assessment dan seleksi substantif akan saya bahas di tulisan berikutnya yaa. Good Luck!

Comments

Popular Posts

Authorship dan Etika Kontribusi: Sebuah Refleksi Pribadi dari Mahasiswa Doktoral

Tahun Ketiga PhD: Antara Tidak Terasa dan Terasa Banget

Dari Mean ke Multilevel SEM: Sebuah Perjalanan Pendewasaan Berpikir Ilmiah